Thursday 25 May 2023

Peran Vaksin Dalam Sistem Imun Manusia : Batuk Renjan

 Apa itu Batuk Rejan ?

Batuk rejan atau bisa disebut pertusis adalah infeksi bakteri pada saluran pernapasan dan paru-paru. Penyakit ini sangat mudah menular dan bisa mengancam nyawa, terutama bila menyerang bayi dan anak-anak. 

kata lain dari batuk rejan juga adalah : "whooping cough". Batuk Rejan ini biasanya ditandai dengan batuk keras yang secara terus-menerus terjadi pada setiap individu. Batuk Rejan juga sering diawali dengan bunyi tarikan napas panjang yang melengking dan dengan adanya kondisi ini, dapat menyebabkan penderita/manusia kesulitan untuk bernapas.

Mengapa orang bisa terkena Batuk Rejan ?

Batuk rejan disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella Pertussis di saluran pernapasan. Bakteri Bordetella Pertussis ini dapat menyebar ketika seorang penderita batuk rejan mengeluarkan cairan dari dalam mulut dan ada orang lain yang menghirup percikan (droplet) orang tersebut akan tertular penyakit yang sama yaitu penyakit Batuk Rejan. Tidak hanya menghirup percikan dari penderita Batuk Rejan, namun ketika orang yang tidak tertular penyakit tersebut menyentuh benda yang terpapar, orang itu juga akan tertular penyakit Batuk Rejan. 

Siapa saja yang bisa mengidap penyakit Batuk Rejan ?

Semua orang bisa tertular/mengidap penyakit Batuk Rejan. Namun resiko yang dialami jika terjangkit penyakit ini akan lebih tinggi kepada beberapa orang dengan kondisi yang berbeda-beda, seperti kondisi dibawah ini :

- Anak kecil yang berusia dibawah 1 tahun

- Orangtua yang berusia diatas 65 tahun

- Belum menjalani atau melengkapi vaksinasi pertusis

- Tinggal atau berkunjung di daerah dengan wabah penyakit pertusis

- Orang hamil

- Orang yang sering melakukan kontak dengan penderita pertusis

- Obesitas

- Memiliki riwayat penyakit asma


Apa saja gejala yang dialami saat kita tertular penyakit Batuk Rejan?

Bakteri Bordetella pertussis yang masuk di tubuh akan melepaskan racun hingga menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan. Tubuh penderita mulai merespon dengan meningkatkan produksi lendir untuk menangkap bakteri, yang dikeluarkan melalui batuk secara terus-menerus.

Sebelum batuk juga, terjadi tarikan napas panjang melalui mulu sehingga timbul bunyi lengkingan (whooping) yang sudah menjadi gejala khas batuk rejan. Selain itu, batuk rejan biasanya berlangsung selama tiga bulan tanpa membaik sedikitpun. Oleh karena itu, kondisi ini juga sering disebut sebagai batuk seratus hari.


Bagaimana pencegahan yang bisa kita lakukan supaya tidak tertular penyakit Batuk Rejan?

Agar terhindar dan tidak tertular penyakit ini, sangat penting untuk mendapatkan vaksin pencegah, yaitu vaksin pertusis. Bakteri penyebab penyakit ini biasanya akan menyebar melalui cairan yang keluar dari orang yang sudah terinfeksi, misalnya melalui batuk atau bersin. 

Vaksin pertusis merupakan vaksin yang mencegah terjadinya infeksi pertusis atau batuk rejan, penyakit saluran napas akut yang disebabkan oleh Bordetella pertussis. Di Indonesia, vaksin ini telah masuk ke dalam program pemerintah dan selalu diberikan bersamaan dengan vaksin difteri dan tetanus (https://www.alomedika.com/penyakit/neurologi/tetanus) (DTP) dalam bentuk DTaP dan Tdap. vaksin DTaP dapat mulai diberikan sejak anak usia 2 bulan. Terdapat 3 dosis vaksin primer DTaP yang wajib diberikan dan 2 dosis booster DTaP dan 1 dosis booster Tdap yang kemudian diulang setiap 10 tahun.







No comments:

Post a Comment

Peran Vaksin Dalam Sistem Imun Manusia : Batuk Renjan

 Apa itu Batuk Rejan ? Batuk rejan atau bisa disebut pertusis adalah infeksi bakteri pada saluran pernapasan dan paru-paru. Penyakit ini san...